Saat ini gempuran makanan dari berbagai macam
bahan pangan dan olahannya sudah semakin banyak. Slogan makanan sehat
sepertinya hanya iming-iming belaka, dan yang lebih dipentingkan adalah rasa
makanan tersebut yang lezat. Padahal kalau kita mengkonsumsi makanan yang
sehat, akan mempengaruhi kesehatan kita pula. Kalau kita mengkonsumsi makanan
sehat, maka berpotensi menjadikan badan sehat. Makanan sehat belum tentu 4
sehat 5 sempurna, tapi kandungan yang ada dalam makanan sehat tersebut kaya
akan nutrisi dan bebas dari toksin, bakteri dan bibit penyakit. Makanan sehat memiliki
kandungan gizi, kaya serat dan zat yang dibutuhkan oleh tubuh (karbohidrat,
vitamin, protein, mineral dan air). Kita perlu lebih cermat dalam memilih bahan
makanan dan mengolahnya, sehingga resiko penyakit yang ditimbulkan bisa
diminimalisir.
Berikut panduan dalam memilih makanan sehat :
Bahan organik. Bahan makanan organik
adalah salah satu pilihan terbaik dan sehat, karena proses olahannya tidak
menggunakan bahan kimia seperti pestisida. Memang harga pasaran bahan organik
lebih mahal dibanding yang biasa, tapi dari segi kualitas bahan organik lebih
sehat dan segar. Bila kita belum bisa menjangkau bahan organik, perlu lebih
hati-hati dalam memilih makanan atau paling tidak dalam proses mengolahnya agar
tidak terpapar pestisida, seperti mencuci sayuran di bawah air mengalir,
mengkonsumsi berbagai variasi makanan, dll.
Banyak mengkonsumsi sayur dan buah. Sayur dan buah-buahan banyak mengandung
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti antioksidan dan folat. Sebaiknya sediakan selalu sayuran dan buah-buahan dalam keadaan segar. Pilih sayuran
terutama daun-daunan dan kacang-kacangan serta variasi sayuran aneka warna dan
jenis.
Bebas
dari zat aditif, pengawet dan pewarna kimia. Hindari penggunaan zat aditif pada makanan
seperti MSG (Mono Sodium Glutamat), ini sejenis penyedap makanan/mecin yang
banyak terdapat pada makanan kemasan atau makanan jadi. Selain zat aditif,
banyak bahan berbahaya seperti boraks dan formalin yang terkandung dalam
makanan. Kita perlu lebih cerdas dan cermat dalam memilih. Biasanya bahan ini
banyak terdapat pada olahan makanan seperti baso, tahu, mie, lontong dan ikan.
Kita dengan mudah bisa membedakan mana makanan yang mengandung borkas atau
formalin, misalnya pada tahu atau lontong. Bila teksturnya kenyal dan tidak
mudah pecah, kemungkinan mengandung boraks/formalin. Pada jajanan
anak, perlu diwaspadai pula karena banyak mengandung pengawet, perasa dan
pewarna kimia. Sebaiknya anak tidak dibiasakan untuk jajan, apalagi jajan
sembarangan tanpa tahu kandungan yang ada dalam makanan atau minuman tersebut. Bila
Anda
ragu-ragu, sebaiknya tidak usah dibeli. Dalam olahan kue atau bolu pun perlu
waspada. Banyak pengawet dan pengembang pada bolu yang juga mengandung bahan
kimia berbahaya. Kalau kita terbiasa tidak menggunakan bahan pengawet dan
perasa berbahaya, lidah kita akan cukup jeli untuk merasakan dan membedakan
mana makanan yang aman atau tidak.
Hindari Junk Food, produk olahan daging dan makanan ringan. Makanan yang dijual di luar biasanya banyak mengandung garam, lemak dan gula yang tinggi. Kalau kita ingin merasakan makanan junk food,
kita pun bisa memasaknya sendiri dirumah. Pada produk olahan seperti sosis dan nugget, senyawa
nitrat yang digunakan sebagai pengawet produk ini, dalam jumlah berlebihan
berpotensi mengganggu kelancaran aliran darah. Sekarang mudah didapat resep cara membuat sosis,
nugget dan sejenisnya yang bisa kita modifikasi dengan tambahan sayuran dan tanpa
pengawet/penyedap. Untuk makanan ringan,
seperti gorengan, kue manis dan biskuit bisa kita alihkan dengan mengkonsumsi
buah-buahan. Perlahan kurangi makanan ringan sampai
benar-benar mampu tidak mengkonsumsi lagi.
Biasakan memasak makanan sendiri. Meski sekarang ini banyak dijual
makanan/minuman yang sangat menggiurkan dan lezat di lidah, tapi lebih baik
lagi bila kita memasak dan mengolahnya sendiri. Belum tentu makanan lezat
tersebut makanan sehat. Kalau kita memasak sendiri, kita akan terlibat langsung
dalam proses pembelian bahan baku, pengolahan dan penyajiannya. Kalau kita mengolah masakan sendiri, pastikan bebas dari penggunaan zat penyedap seperti MSG dalam bentuk apapun. Gunakan bumbu rempah dan
kaldu yang kita olah sendiri. Hal ini dapat membuat kita
merasa aman dan nyaman dalam menyantap makanan sehat hasil olahan sendiri.
Menanam sayuran sendiri. Dengan menanam bahan makanan sendiri, kita merasa
puas karena tahu asal sumber makanan yang kita makan. Apalagi itu berasal dari
tanaman lokal dan bebas pestisida, tinggal tanam-petik-masak. Biasakan mengkonsumsi
makanan lokal, hal ini akan mengurangi jejak ekologis kita dalam
pengadaan sumber makanan.
No comments:
Post a Comment
Silakan berikan tanggapan di sini