EDITORIAL PROAKTIF ONLINE DESEMBER 2015

Kita mengenal sebuah pepatah lama, “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Sebaliknya, kita juga mengenal banyak penyakit psikosomatis di kehidupan modern ini. Artinya banyak penyakit fisik yang dialami sebetulnya merupakan ekspresi penyakit mental. Jadi dengan mental yang sehat, tubuh pun menjadi lebih sehat dan kuat. Meskipun mulai menjadi perhatian, persoalan kesehatan mental belum sepopuler kesehatan fisik. Banyak orang masih mengabaikan persoalan-persoalan mental ini karena dianggap bukan masalah, tabu atau malah ketika mengalami persoalan mental justru ditutupi karena dianggap negatif.

Mengingat pentingnya kesehatan mental ini, Proaktif edisi Desember 2015 ini mengangkat tema tersebut. Berbagai artikel disajikan, mulai dari bagaimana potret kondisi kesehatan mental di berbagai negara, bagaimana para aktivis menghadapi dan menyikapi persoalan kesehatan mental serta berbagai cerita dan berbagai tantangan dan kiat-kiat seputar penyelesaian persoalan mental melalui rubrik-rubrik berikut ini.

Dalam rubrik Pikir, penulis memaparkan berbagai fakta seputar kesehatan mental, berbagai tantangan yang dihadapi berikut usulan langkah-langkah penyelesaiannya di tingkat global. Di tingkat yang lebih mikro, penulis rubrik Masalah Kita mengulas soal burn-out pada aktivis dan kiat-kiat penanggulangannya. Tantangan penyelesaian persoalan kesehatan mental ternyata tidak sederhana. Mental blocking yang menghambat kesehatan emosi diulas di dalam rubrik Opini.

Bagaimana cara-cara memelihara dan meningkatkan kesehatan mental diulas dalam rubrik Tips. Selain itu, masih ada Rubrik Media mengangkat tentang musik dan lagu sebagai media pelepas ketegangan dan rubrik Jalan-jalan yang memaparkan berbagai tempat dan kegiatan untuk melepaskan ketegangan sekaligus menyalurkan bakat dan kegemaran.

Dalam Rubrik Profil disajikan informasi mengenai dua organisasi yang bergerak untuk pendampingan perempuan dan anak korban kekerasan, yaitu LBH APIK dan Hotline Surabaya. Kedua organisasi ini berfokus antara lain pada proses penyembuhan mental korban akibat trauma kekerasan yang mereka alami di masa lalu. Semoga tulisan-tulisan di atas memberikan inspirasi bagi anda sekalian untuk memelihara dan menjaga kesehatan mental. Selamat menutup tahun ini dan menyongsong tahun 2016.

Selamat berbahagia!
Redaksi

[PROFIL] LBH APIK (Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan)

Oleh: Melly Amalia

Semakin hari kita semakin sering mendengar, melihat dan membaca dari berbagai media, baik televisi,koran atau media sosial berita tentang korban kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak-anak. Bahkan bayi pun ada yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh orang dewasa terdekatnya, seperti pengasuh, pembantu bahkan orang tuanya sendiri. Kekerasan yang dialami korban seringkali menimbulkan berbagai permasalahan mental yang ditanggung oleh korban dalam jangka waktu lama setelah tindak kekerasan terjadi.

Mari kita ulas sedikit tentang kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja baik secara fisik, seksual, penganiayaan emosional/psikologis, atau pengabaian terhadap anak. Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan pada perempuan secara fisik, non fisik (seksual) atau psikologis/jiwa, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik yang terjadi di depan umum atau dalam lingkungan kehidupan pribadi. ( Disarikan dari berbagai sumber)

[PROFIL] Yayasan Hotline Surabaya (YHS)

Oleh: Melly Amalia

Konseling psikologis adalah salah satu media yang dapat kita akses ketika kita memiliki persoalan mental. Hotline Surabaya adalah salah satu organisasi yang menyediakan layanan tersebut dengan fokus kepada perempuan dan anak, khususnya korban kekerasan seksual. Berikut ini adalah tulisan yang disarikan dari website organisasi tersebut.

Hotline Surabaya adalah sebuah organisasi nirlaba yang berdiri sejak tahun 1989. Pada awalnya, Hotline Surabaya merupakan divisi sosial Harian SURYA yang memberikan pelayanan konseling psikologis melalui surat, telepon, tatap muka dan konsultasi di rubrik “Hotline” SURYA. Pada tahun 1992 YHS menjadi sebuah yayasan mandiri dengan nama Yayasan Hotline Service Surya (YHSS) terlibat dalam kampanye penanggulangan HIV&AIDS khususnya untuk kelompok beresiko tinggi di kalangan pekerja seks di Surabaya. Di akhir tahun 1999 YHSS berubah nama menjadi Yayasan Hotline Surabaya dan berpisah dengan harian SURYA menjadi satu LSM mandiri yang punya kepedulian terhadap kesehatan reproduksi perempuan, khususnya perempuan yang berpenghasilan rendah di Surabaya.

[PIKIR] Kesehatan Mental Dunia

Oleh: David Ardes Setiady
 
Sepotong Realitas Kesehatan Mental Dunia 



Sumber : www.dreamstime.com
Dunia yang kita tinggali saat ini, kian hari kian kompleks, di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum berhasil meminimalkan mudarat dengan memaksimalkan manfaat penggunaannya bagi kesejahteraan kemanusiaan. Ditambah kondisi geopolitik, serta sistem perekonomian global yang masih tidak adil karena keberpihakan kepada pemilik modal besar. Variabel-variabel tersebut berinteraksi dalam kehidupan masyarakat dunia dan berdampak kepada kondisi kesehatan mental anggotanya. Bagaimana cara pandang kita terhadap dunia saat ini sedikit banyak dipengaruhi oleh persepsi kita terhadap peristiwa yang terjadi saat ini. Perilaku para pemimpin dunia dan keputusan politik yang diambil dalam menyikapi isu global, pada satu sisi berakibat pada benturan identitas pada masyarakat di bawahnya, seperti konflik sosial antara warga pendatang dengan warga asli (native) yang telah lebih dahulu. Isu terorisme yang juga telah berkontribusi terhadap meningkatnya prasangka sosial terhadap identitas Islam dan Arab, terutama karena pemberitaan media mainstream yang tidak berimbang.

Umumnya, ketika krisis ekonomi terjadi, tingkat depresi dan bunuh diri cenderung naik, seperti yang juga terjadi di Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena dampak krisis ekonomi. Di sisi lain, persepsi masyarakat tentang kebutuhan mengalami peningkatan, di mana kebutuhan primer tidak lagi sebatas pangan-sandang-papan saja, namun merambah pada gadget (produk teknologi) yang sebetulnya berada pada lapis kedua (sekunder) ataupun ketiga (tersier). Kemudian, peristiwa politik dan hukum yang disiarkan melalui media publik (televisi, koran, radio, internet, dll) turut membentuk semacam pesimisme komunal tentang harapan akan peningkatan kesejahteraan. Belum ditambah aspek pendidikan yang masih dalam tahap reformasi (pembenahan) di tingkat masyarakat, bahwa pendidikan yang harusnya lebih diutamakan berbasis pada nilai-nilai kehidupan dan moral, bukan pada teknis kompetensi yang sejauh ini belum terbukti berkontribusi positif bagi perkembangan mental anak-anak masa kini.

Kondisi-kondisi di atas telah meningkatkan potensi terjadinya penyakit mental seperti depresi, kecemasan, skizofrenia, penggunaan narkoba, anti-sosial, bunuh diri. Secara umum, permasalahan kesehatan mental dunia adalah jumlah tenaga medis untuk menangani penyakit mental tersebut belum mencapai proporsi yang berimbang, di mana hanya ada satu persen tenaga kesehatan global yang menangani penyakit mental. Untuk negara-negara berkembang, hanya ada 1 psikiater per 100.000 orang, sementara pada negara-negara maju, ada 1 psikiater untuk 2.000 orang (bds jurnal Mental Health Atlas WHO 2014).

[MASALAH KITA] Ketika Burnout Melanda Aktivis

Oleh: Navita K. Astuti

Pada masa sekarang, masalah-masalah kesehatan baik pada raga dan jiwa semakin bermunculan dan jumlahnya terus meningkat. Hal ini diduga disebabkan oleh perkembangan zaman yang mengakibatkan perubahan gaya hidup, memicu persaingan yang kian ketat di antara sesama manusia hingga melebarkan kesenjangan sosial di masyarakat. Hidup yang kian kompleks mempengaruhi kesehatan jiwa dan raga manusia.

Jika raga yang terserang penyakit, dapat didiagnosa secara medis, bagaimana dengan jiwa? Permasalahan mental seringkali menjadi lebih pelik, karena sifatnya intangible – tidak terlihat dari luar diri, meskipun dapat dilakukan diagnosa setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan. Karena permasalahan mental tidak terlihat langsung penyebabnya dan lebih kompleks untuk dipahami, umumnya masyarakat yang kurang paham memberi label pada permasalahan mental sebagai sesuatu yang negatif dan memalukan. Padahal, setiap orang tanpa kecuali dapat dihinggapi permasalahan mental. Dari yang kadarnya sangat rendah sampai yang tinggi hingga tak sadarkan diripun, persoalan kesehatan mental sesungguhnya merupakan pertanda bagi seseorang untuk memberi perhatian lebih pada kesejahteraan batin dirinya sendiri.

[OPINI] Mental Blocking vs Kesehatan Emosi

Oleh: Anastasia Levianti 

Pernahkah Anda merasakan amarah luar biasa terhadap seseorang? Apakah amarah itu mendorong Anda melakukan tindakan tertentu secara intens? Pernahkah Anda merasa sangat suka terhadap seseorang atau sesuatu, sehingga ketagihan ingin terus bersamanya secara berlebihan? Atau, pernahkah Anda merasakan ketakutan besar sehingga Anda menghindari hal tersebut setiap kali berhadapan dengannya? Satu jawaban Ya, menunjukkan Anda memiliki mental blocking.

Mental blocking adalah sebuah kondisi mental yang terbatas atau terhalang, sehingga aktivitas mental tidak lancar. Batasan atau halangan itu terbentuk akibat pengalaman masa kecil, yang tanpa sadar, Anda hayati menyakitkan. Misalnya, anak yang ditinggal tidur sendiri tanpa ditemani, merasa ketakutan, dan mengalami serangan panik, akan tumbuh menjadi pribadi yang takut, tidak nyaman, dan gelisah saat berada sendirian tanpa teman, tanpa melakukan suatu aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu, atau tanpa sesuatu hal lain yang dapat ia jadikan sandaran. Situasi ketidakpastian membuatnya resah. Ia lalu mencari-cari sumber ketenangan dari luar, berupa teman, bacaan, kegiatan, dan lain sebagainya. Tanpa ia sadari, ia melekat (terpaku, menempel erat, sulit lepas) pada kebutuhan akan rasa aman-nyaman.

Mental blocking dan kelekatan ini beragam macamnya. Apapun itu, hal tersebut menjebak Anda dalam pemahaman keliru atas peristiwa baru yang dihadapi pada masa sekarang. Contohnya, seorang staf terluka oleh kritik dari pimpinannya. Ia merasa pimpinan terlalu fokus menyoroti hasil kerjanya, seperti mencari-cari kesalahan. Ia merasa bagaimanapun hasil kerjanya, tidak pernah sempurna, dan selalu saja ada perbaikan yang harus ia lakukan. Dalam contoh ini, peristiwanya adalah bawahan menerima saran-kritik dari atasan. Namun bawahan menghayatinya secara berlebihan, yaitu sebagai kritikan yang terus menerus dan tidak mungkin pernah absen, sampai ia kelelahan karena diri tidak pernah sempurna. Saran-kritik atasan, mencungkil mental blocking bawahan, dimana ia sendiri sebetulnya (nyata terjadi, tapi tidak disadari / diakui) selalu merasa ada cacat yang tidak dapat disembuhkan.

[TIPS] Cara Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Mental

Oleh: Any Sulistyowati

Di kehidupan modern yang penuh tekanan, banyak orang menderita penyakit psikosomatis. Penyakit ini sebetulnya merupakan sebuah ekspresi penyakit fisik yang dipengaruhi oleh persoalan psikologis (mental). Masalahnya banyak penderita psikosomatis tidak menyadari bahwa permasalahan fisik yang mereka alami sebetulnya dipengaruhi oleh persoalan mental. Banyak dari mereka yang bolak balik ke dokter, mengkonsumsi obat tanpa pernah menyentuh penyebab persoalan yang sebenarnya.

Sebagai aktivis, banyak tekanan yang kita hadapi dalam menjalankan misi hidup kita. Berbagai tekanan tersebut potensial menyebabkan berbagai persoalan kesehatan mental. Padahal kesehatan mental ini sangat penting untuk kualitas hidup kita. Tanpa kualitas hidup yang bagus, kekuatan kita untuk membuat perubahan menjadi melemah. Kita tidak dapat secara penuh memberikan diri kita untuk perubahan yang kita cita-citakan.

Kesehatan mental berperan sangat penting dalam hidup kita. Tanpa kesehatan mental, kualitas hidup kita akan merosot tajam. Kesehatan mental akan lebih baik jika disirami dengan emosi positif. Emosi positif dibangun dari cara berpikir positif. Cara berpikir positif lahir dari cara pandang positif terhadap diri sendiri dan kehidupan.

Berikut ini adalah beberapa tips memelihara dan meningkatkan kesehatan mental:

[MEDIA] Musik Sebagai Media Pelepas Ketegangan

Oleh: Any Sulistyowati

Dalam kehidupan, kita mengalami pasang surut situasi emosi. Ada masa-masa membahagiakan, ada masa-masa sedih dan mengecewakan. Semua itu adalah bagian dari dinamika kehidupan yang perlu kita jalani. Telah banyak media dikembangkan manusia untuk mengekspresikan dan melepaskan emosi. Salah satunya adalah lewat musik.

Musik dan lagu sebagai media untuk penyembuhan jiwa telah dikenal sejak lama. Sejak zaman dahulu kala sampai saat ini, musik telah dikenal sebagai media untuk mengekspresikan dan melepaskan emosi, baik positif maupun negatif. Banyak karya seni luar biasa lahir dari ekspresi emosi jiwa penciptanya. Banyak di antara karya-karya tersebut yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap dapat dinikmati hingga kini.

Selain sebagai ekspresi atau melepas emosi jiwa penciptanya, karya-karya seni itupun seringkali digunakan oleh banyak orang dari masa ke masa. Banyak orang menggunakan musik untuk mengekspresikan emosi mereka, misalnya mengekspresikan kegembiraan dan juga untuk melepaskan emosi negatif misalnya dalam bentuk berbagai ketegangan yang berkecamuk di dalam dada. Ketika kita sedih, kita menghibur diri dengan mendengarkan lagu-lagu yang membangkitkan semangat dan kegembiraan. Setelah mendengarkan musik, hati kita yang suram menjadi cerah kembali. Hati yang cerah akan membawa kegembiraan di dalam hidup kita. Kegembiraan itu akan membuat kita lebih bersemangat untuk menghasilkan karya-karya terbaik di dalam hidup kita.

[JALAN-JALAN] Lepaskan Stres Anda di Sini

Oleh: Agustein Okamita

Stres merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh manusia saat ini. Penyebab stres bisa berasal dari berbagai sumber, misalnya pekerjaan, uang, kesehatan, kekhawatiran hubungan, maupun media. Dengan begitu banyaknya sumber stres, orang mulai sulit menemukan waktu bersantai dan melepaskan diri dari stres. Ketika orang mulai mengalami stres kronis, hal itu akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya secara negatif.

Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan hobi merupakan salah satu cara yang baik untuk mengurangi stres. Ketika mengerjakan sesuatu yang menjadi passion atau hobi, kita akan mengerjakannya dengan gembira. Kegembiraan itu membuat pikiran kita lebih segar (fresh) dan menolong untuk berpikir lebih jernih dalam menghadapi persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan. Hobi dapat dilakukan sendirian maupun bersama-sama dalam sebuah kelompok atau komunitas. Melakukan kegiatan bersama-sama banyak manfaatnya, antara lain membuat kita bisa saling berbagi dengan teman-teman.

Di kota Bandung, banyak sekali komunitas yang dapat menjadi wadah bagi orang-orang untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan hobi atau passion mereka. Di antaranya adalah:

Komunitas Merajut Bandung 

Komunitas Merajut Bandung berawal dari beberapa para perajut yang berkumpul sebulan sekali untuk merajut bersama. Setiap kali berkumpul, mereka berbagi teknik merajut yang baru dan saling mengajar satu dengan yang lain. Dengan mempelajari berbagai teknik merajut, para perajut ini mengembangkan kemampuan merajut mereka dan tidak terpaku pada satu teknik merajut saja. Mereka juga menerima para perajut pemula di dalam kelompok, sehingga para pemula ini dapat belajar cara merajut dari teknik yang paling mudah untuk dikuasai. Setelah kemampuan merajut mereka semakin baik, mereka juga bisa mengajari orang lain untuk merajut.

Seiring kemajuan teknologi informasi dan media sosial, para perajut ini kemudian membuat sebuah grup di Facebook dengan nama Komunitas Merajut Bandung. Grup ini terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar merajut bersama-sama di dalam komunitas. Sekarang kelompok ini dikenal dengan nama Komunitas Merajut Bandung (KMB), sesuai dengan nama grup di Facebook tersebut. Selain membuat grup, KMB juga membuat laman (page) di Facebook untuk memberi wadah bagi para perajut yang ingin memasarkan hasil rajutan mereka secara online.

Selain melakukan kegiatan merajut bersama, Komunitas Merajut Bandung juga menyelenggarakan beberapa acara baik yang bersifat lokal maupun nasional. Beberapa acara yang sudah dilaksanakan adalah Festival Rajut Indonesia (tahun 2012) dan Festival Rajut Bandung (2013). Kedua acara ini diselenggarakan di Bandung. Di Festival Rajut tersebut para perajut dapat memamerkan dan menjual hasil-hasil karya mereka. Melalui acara ini, masyarakat umum juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan merajut. Di sana masyarakat dapat melihat bahwa merajut merupakan salah satu hobi yang positif dan yang dapat menghasilkan karya-karya yang indah dan bermanfaat.

Komunitas Merajut Bandung juga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh para perajut sedunia, seperti WWKIP (World Wide Knitting and Crochet In Public), di mana para perajut berkumpul di tempat-tempat umum untuk merajut. Merajut adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk stress releasing.

Jika Anda bertanya kepada para perajut, apa arti merajut bagi mereka, seperti yang dilakukan oleh Craft Yarn Council dalam #StitchAwayStress Campaign mereka, maka Anda akan mendapatkan berbagai jawaban seperti:

  • Merajut itu menenangkan 
  • Merajut memungkinkan Anda untuk menyelesaikan berbagai hal 
  • Merajut itu terapi 
  • Merajut dapat membantu Anda melalui situasi stress, trauma atau sedih 
  • Merajut membuat Anda menyadari bahwa Anda bisa mengendalikan sesuatu 
  • Merajut itu menghibur 
  • Menyenangkan untuk melihat suatu bentuk yang terjadi/muncul dan mengetahui bahwa Anda membuat kemajuan 
  • Merajut memberikan Anda sesuatu yang Anda dapat kendalikan 
  • dan lain-lain. 

Contoh Rajutan. Foto koleksi pribadi penulis
Sebagai tambahan, kegiatan merajut bersama memotivasi setiap perajut untuk menyelesaikan proyek-proyek rajutan mereka dan belajar teknik merajut yang tidak mereka kuasai sebelumnya, dibandingkan ketika kegiatan merajut dilakukan seorang diri. Selain itu, sambil berkumpul bersama untuk menyalurkan hobi dan passion, para perajut juga bisa berbagi kegembiraan dan --untuk sementara-- bisa mengambil jarak dengan berbagai persoalan kehidupan. Setelah berhasil mengambil jarak dari persoalan mereka, mereka diharapkan dapat melihat persoalan hidup dengan cara pandang yang lebih baik yang berdampak pada menurunnya tingkat stres mereka.

Jendela Ide

Jendela Ide adalah wadah berkumpulnya berbagai komunitas yang mayoritas anggotanya terdiri atas anak-anak dan remaja, untuk menyalurkan hobi, bakat, dan passion mereka. Di Jendela Ide, mereka belajar bermain musik, bernyanyi, melukis, craft, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain berkegiatan, anak-anak juga berinteraksi satu sama lain. Dalam mempelajari berbagai hal di Jendela Ide, anak-anak didampingi olehbeberapa orang dewasa yang berperan sebagai fasilitator.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Jendela Ide memang berfokus pada anak-anak dan remaja. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain visual art, body movement, musik, dan lain-lain. Selain menyelenggarakan kegiatan rutin, Jendela Ide juga mengikutsertakan anggotanya untuk tampil dalam berbagai acara, salah satunya di Festival Anti Korupsi yang diselenggarakan di Bandung pada bulan Desember 2015. Pada acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, Jendela Ide berpartisipasi dengan mengikutsertakan Suara Anak. Suara Anak adalah sekumpulan anak yang menciptakan dan menyanyikan beberapa lagu ciptaan mereka sendiri. Dalam menciptakan lagu dan berlatih menyanyi, mereka didampingi oleh para fasilitator Jendela Ide.

Suara Anak Jendela Ide di Festival Hutan 2015 THR Juanda Bandung
Foto: koleksi pribadi penulis
Jendela Ide memiliki misi menjadi ruang bagi dialog antar pemuda dari berbagai latar belakang ekonomi, sosial, budaya dan politik, demikian juga anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mereka berorientasi pada pribadi manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Jendela Ide berusaha agar anak dan remaja dapat menggunakan kemampuan mereka dan mengembangkan informasi yang diterima, sehingga informasi yang tidak hanya 'dikenal', tapi menjadi sesuatu yang dipelajari, mempertanyakan, dan dapat menjadi bahan untuk hidup mereka untuk memahami secara kritis. Selain itu mereka juga memberikan kesempatan untuk mengambil peran aktif dalam menentukan nilai-nilai dalam kehidupan mereka.

Jendela Ide memang tidak secara spesifik mencantumkan stress releasing sebagai tujuan dari komunitas mereka. Akan tetapi setiap kegiatan yang dilakukan di Jendela Ide dapat memunculkan kegembiraan sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat stress. Kegiatan di Jendela Ide memberi ruang kepada anak-anak dan remaja untuk mengekspresikan dirinya dan untuk belajar menemukan cara-cara yang sesuai bagi dirinya untuk bergembira dan mengurangi tekanan-tekanan dalam hidup.

Tempat-tempat untuk Membantu Melepaskan Stress 

Di kota Bandung juga banyak tempat yang dibuat sebagai sarana untuk mengurangi stress. Dua di antaranya adalah HanAra Wellbeing Center dan Yoga Leaf. HanAra Well-being Center yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto 68 Bandung ini menawarkan berbagai program yang efektif untuk membantu membersihkan meridian tubuh dari setiap penghalang sehingga memungkinkan kehidupan energi (Chi) untuk bebas mengalir. The HanARa Way adalah proses yang sederhana dan dapat diverifikasi dirancang untuk mengisi ulang energi kehidupan tubuh, yang jika dilakukan setiap hari akan mengaktifkan kembali kecerdasan tubuh bawaan kita di penyembuhan diri yang berkelanjutan. 

Masyarakat umumnya mengenal yoga sebagai aktivitas latihan utama asana (postur) yang merupakan bagian dari hatta yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernapasan, olah tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama lebih dari 5000 tahun. Selain manfaat-manfaat di atas, yoga juga dapat membantu untuk melepaskan stress. Di Yoga Leaf, kita bisa mempelajari teknik-teknik dan gerakan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh fisik dan teknik – teknik pernapasan dan meditasi yang dapat memberikan ketenangan pikiran.

Selain tempat-tempat yang disebutkan di atas, ada banyak pilihan tempat yang dapat membantu mengurangi kondisi stres yang Anda alami. Demikian juga, terdapat sangat banyak komunitas di Kota Bandung yang bermanfaat untuk menyalurkan hobi dan secara tidak langsung membantu untuk mengurangi stres, di antaranya komunitas olah raga bela diri, komunitas olah raga bersepeda, komunitas yoga, komunitas pencinta bunga, dan lain-lain. Kita bisa mencari dan memilih untuk ikut dalam komunitas yang sesuai dengan hobi kita, atau membuat komunitas sendiri bersama orang-orang yang dekat dengan kita.


***