Ketika kita mampu mengelola
emosi kita, maka kita mampu membebaskan emosi-emosi negatif dan dengan demikian
menjadi manusia yang cerdas secara emosional. Bagaimana kita bisa menjadi
cerdas secara emosional dan membebaskan emosi-emosi negatif kita?
Dewasa ini terdapat berbagai
metode yang ditemukan untuk mengatasi persoalan-persoalan emosi. Mulai dari metode konseling psikologis dan
psikoterapi konvensional, NLP, hypnoterapi, TAT (Tapas Akupresure) sampai ke
EFT (Emosional Freedom Technique).
Masing-masing metode memiliki keunikan dan kelebihannya
masing-masing. Empat metode terakhir
yang disebutkan biasanya disebut sebagai metode instan, karena memang dampaknya
langsung bisa dirasakan segera sesudah terapi dilakukan.
Pada kesempatan ini kita akan
membahas EFT untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terkait emosional. Masalah-masalah itu bisa terwujud dalam
berbagai symptom, seperti: kecanduan, eating
disorder, mental blok, phobia, trauma, psikosomatis, dll.
Metode EFT pertama kali
diperkenalkan oleh Gary Craig. Dia
memanfaatkan ilmu akupuntur ke dalam terapi.
Konsep EFT didasarkan pada keyakinan bahwa masalah emosional berakar
dari gangguan energi tubuh. Maka, intervensi pada
sistem tubuh-dengan menstimulus (dalam EFT lewat
tapping/ketukan jari) titik-titik energi/meridian
akan menyelaraskan energi tubuh,
mengubah kimiawi otak dan selanjutnya mengubah kondisi emosi menjadi lebih
positif. Energi sangat berperan dalam hidup kita, karena gangguan pada energi akan menyebabkan gangguan pada emosi dan atau
fisik.
EFT pada dasarnya adalah
menyelaraskan dan memperbaiki kembali energi dalam tubuh lewat stimulasi pada titik-titik energi yang disebut sebagai meridian pada teori
akupuntur. Bedanya kalau akupuntur
menggunakan jarum sebagai alatnya, EFT menggunakan tapping (ketukan ringan
dengan jari tangan). Dengan
menyelaraskan energi ini,
maka emosi dan atau fisik juga jadi selaras dan sehat.
Metode EFT sangat mudah
dilakukan dan efektif. Setiap orang bisa
melakukannya sendiri dimanapun dan kapanpun.
Kita juga bisa melakukannya untuk orang lain, baik secara langsung dan
berhadapan secara fisik maupun tidak secara langsung/dari jarak jauh lewat
transfer energi melalui
alam bawah sadar (kondisi terhypnosis).
Di Indonesia, EFT sudah digunakan dan dikembangkan oleh banyak praktisi
untuk berbagai masalah. Ahmad Faiz,
salah satu praktisi EFT, mengembangkannya menjadi SEFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique) dengan menambahkan unsur spiritual.
Pada dasarnya ada 3 tahapan
dalam melakukan 1 siklus EFT. Tahap pertama disebut dengan “The
Set Up”, tahap kedua: “The
Sequence” dan ketiga: ”The 9 Gamut Procedure”.
1. The Set Up
Tahap pertama ini adalah tahap yang
paling penting dari seluruh proses dan menjadi penentu dari keberhasilan proses
EFT. Seperti kita meletakkan baterai
kita pada posisi + - di arah yang tepat, tahap pertama ini mempersiapkan sistem energi kita, supaya
memastikan energi bekerja
pada arah yang tepat. Kadang-kadang sistem energi kita bisa
terhalang oleh sistem
kepercayaan yang negatif ataupun blok mental yang biasa disebut sebagai
“perlawanan psikologis”. Misal: saya
tidak yakin saya bisa disembuhkan, saya takut masalah saya terlalu berat,
dll. Inti dari tahap pertama ini adalah
penerimaan diri walau apapun yang terjadi, dan keyakinan positif bahwa kita
akan disembuhkan.
Tahap ini
dilakukan dengan mengetuk “Karate Cop” atau menggosok “Sore Spot/tender spot”
(lihat gambar) , sambil mengucapkan kata-kata afirmasi dengan penuh kepasrahkan
sebanyak 3 kali. Jika anda merasa lebih
yakin, bisa ditambahkan dengan kalimat doa yang biasa anda ucapkan di depan
kata afirmasi berikut ini:
“Walaupun saya _________(masalah
yang dikeluhkan), saya bisa menerima diri saya sepenuhnya dan seutuhnya.
2.
The
Sequence
Tahap ini adalah tahap penyelarasan energi.
Penyelarasan dilakukan dengan mengetuk titik-titik akhir pada meridian
utama tubuh. Ketukan dilakukan dengan
tangan yang biasa digunakan (kanan atau kiri), menggunakan jari telunjuk dan
jari tengah. Titik-titik yang akan
ditekuk ada di sebelah kanan dan kiri tubuh.
Maka, tidak masalah bagian tubuh sebelah mana yang anda ketuk, juga
tidak masalah jika anda mengetuknya berpindah dari bagian tubuh sebelah kanan
ke kiri atau sebaliknya. Pada setiap
titik, ketuk minimal 7 kali sambil mengucapkan kata pengingat. Kata pengingat adalah masalah yang anda
keluhkan. Ucapkan sambil anda fokus dan rasakan kembali masalah itu. Misal: jika anda sakit kepala, fokus pada sakit kepalanya dan rasakan
sakitnya. Sambil anda ucapkan “sakit
kepala” terus-menerus, ketuk sebanyak 7 kali titik-titik berikut (lihat
gambar):
The 3. 9 Gamut Procedure
Ini adalah sentuhan akhir bagi otak kita, lewat
gerakan mata, gumaman, dan berhitung.
Saat mata digerakkan, lewat syaraf-syaraf penghubung, beberapa bagian
dari otak terstimulasi. Saat kita
menggumamkan lagu, otak kanan kita terstimulasi. Sedangkan saat kita berhitung, otak kiri kita
terstimulasi juga.
Tahap ini dilakukan dengan melakukan 9 langkah
berikut ini sambil mengetuk titik gamut (lihat gambar):
a.
Tutup mata
b.
Buka mata
c.
Lihat ke kanan paling bawah tanpa
menundukkan kepala
d.
Lihat ke kiri paling bawah tanpa
menundukkan kepala
e.
Putar bola mata searah jarum jam
f.
Putar bola mata berlawanan jarum
jam
g.
Gumamkan lagu selama 2 menit (lagu
yang membuat bahagia, misal: Happy Birthday)
h.
Hitung 1 sampai 5
i.
Gumamkan lagu lagi selama 2 menit.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, setelah
tahap 3, ulangi tahap 2.
Selamat melakukan!
Dirangkum dan diterjemahkan oleh: Intan
Darmawati.
No comments:
Post a Comment
Silakan berikan tanggapan di sini