Oleh: Melly Amalia
Ayah adalah salah satu sosok yang
dibanggakan oleh anak. Peran ayah dan ibu bisa disejajarkan dalam beberapa hal,
misalnya berbagi peran dalam hal pengasuhan anak, mengerjakan pekerjaan
domestik, dan sebagainya. Sebagian besar anak menganggap ayah itu adalah seorang pemimpin keluarga, pahlawan
dan menjadi kebanggaan anaknya. Sosok
yang disegani selain ibu tentunya. Dari seorang ayah, anak pun bisa belajar
banyak hal tentang kehidupan, bercerita dengan bebas tentang cita-cita dan
harapannya.
Anak adalah pribadi yang tumbuh dan
berkembang dari asuhan dan didikan ayah dan ibu. Seiring masa pertumbuhan, seorang
anak membutuhkan sosok pribadi yang kuat, bisa menjadi panutan dan pelindung yang
bisa mengayomi dirinya. Sehingga anak bisa tumbuh menjadi dirinya yang terbaik .
Dalam beberapa aspek, ada peran
ayah yang ternyata tidak bisa tergantikan oleh ibu. Dan ini hanya didapat dari
seorang ayah. Sosok ayah ideal bagi masing-masing anak pasti akan berbeda-beda.
Bisa jadi gambaran ayah ideal diambil berdasarkan pengalaman dan impian
sepanjang hidup seseorang.
Berikut ini tips bagaimana menjadi sosok ayah yang ideal menurut
beberapa aktivis :
- Ayah bisa menjadi tempat curhat. Mau mendengarkan curahan hati atau cerita anak-anaknya. Bisa menjadi teman atau sahabat bagi anaknya. Termasuk memberikan solusi bila dimintai pendapat oleh anak.
- Mempunyai waktu yang berkualitas dan interaksi yang cukup untuk keluarga. Misalnya mengajak anak-anaknya melakukan aktivitas sehari-hari atau bagi ayah yang senang bertualang, mengajak anak-anaknya melakukan kegiatan bertualang bersama.
- Demokratis dan tidak memaksakan kehendak. Anak-anak bebas memilih jalannya sendiri tapi tetap memberikan arahan.
- Bisa menjadi pelindung, inspirasi, dan teladan buat anak-anaknya. Biasanya anak akan meniru sikap dari orang tuanya. Apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dari kecil, itulah yang ditiru oleh mereka. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak.
- Bersikap tegas, adil dan bijaksana. Bukan dalam arti menakutkan atau pemarah. Ayah menjadi sosok yang disegani karena respek, bukan karena takut.
- Bertanggung jawab secara finansial atau mencari nafkah untuk keluarganya. Dalam hal ini, kita sering terjebak bahwa seorang ayah harus memberi kelimpahan materi. Dengan begitu keluarga akan bahagia. Padahal dari sisi materi, terkadang malah menjerumuskan. Ayah lebih memilih hanya mencari nafkah atau keasyikan bekerja tanpa mau tahu urusan keluarga. Bahkan melupakan bahwa mendidik anak-anak itu adalah tanggung jawab ayah dan ibu, bukan semata urusan seorang ibu.
- Bersikap jujur akan kesalahan dan kebenaran. Memberi teguran bagi yang salah dan memberi sanjungan bagi yg benar, dengan cara yang tepat sesuai dengan karakter anak.
Masing-masing anak mempunyai
gambaran yang berbeda terhadap sosok yang dibanggakannya ini, sosok seorang
ayah. Pastinya ayah yang sayang keluarganya, sayang dengan anak-anaknya. Meski
itu diungkapkan dengan cara yang berbeda-beda, mulai dari bahasa tubuh, ucapan
bahkan dengan doa. Doa yang tak pernah putus sepanjang usia seorang ayah. Bagi
yang sudah menjadi seorang ayah, jadilah seorang ayah yang dibanggakan oleh
anaknya. Dan bagi yang belum menjadi seorang ayah, jangan pernah putus untuk belajar
bagaimana menjadi pribadi yang baik untuk orang lain, terutama bagi anak-anak.(MA)
***
No comments:
Post a Comment
Silakan berikan tanggapan di sini