Sosok hitam manis yang berpenampilan cuek ini untuk kedua kalinya dipercaya sebagai SekJen JPL (Jaringan Pendidikan Lingkungan). Ninil R Miftahul Jannah yang lahir dan dibesarkan di Surabaya ini sudah menggeluti isu lingkungan sejak duduk di bangku SMA. Kecintaannya terhadap lingkungan dan rasa senang jika bisa membantu orang lain telah mendorongnya untuk melakukan berbagai aksi atau kegiatan yang tentunya berkaitan dengan lingkungan.
Pengetahuan yang dimilikinya mengenai konservasi, pendidikan lingkungan, advokasi untuk lingkungan dan sebagainya, membuatnya merasa lebih logis untuk tetap konsisten pada jalur yang dipilihnya. Pilihan untuk menjadi aktivis ternyata memberikan peluang untuk bertemu banyak orang, termasuk Sang Belahan Hati.
Bekerja di LSM berarti bekerja dengan banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Maka tidaklah aneh jika kemudian seorang aktivis menemukan pasangan hidupnya dari dunia yang sama. Karena di mana ada kesempatan orang bertemu, di situ ada kesempatan untuk menjalin relasi, hubungan asmara, atau apa pun namanya.
Jika seorang Ninil menemukan Belahan Jiwanya yang berasal dari belahan bumi yang lain, itu tidaklah semata-mata mengikuti tren para artis yang mencari ekspatriat untuk menjadi pasangan hidupnya. Menurutnya, menjadi penting bagi seorang aktivis untuk memiliki pasangan yang bisa memberikan dukungan. Biasanya aktivis itu mempunyai ‘hero’ yang dapat didefinisikan sebagai orang yang punya pemikiran yang bagus, punya idealisme, atau kapasitas yang bisa bersinergi. Pengalaman pribadinya mengatakan bahwa pasangan yang bisa mengimbangi kekurangannya juga menjadi faktor pertimbangan yang penting.